Rabu, 09 Oktober 2013

Naso Pharingeal Airway


Naso Pharingeal Airway (NPA)

            Naso Pharingeal Airway adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan cara menyisipkan alat pada salah satu lubang hidung dan dilewatkan dengan hati-hati ke orofaring posterior. Untuk pasien yang masih berespon pemasangan NPA ini lebih cocok dibandingkan dengan pemasangan OPA karena ebi kecil kemungkinan menimbulkan rangsangan muntah.
            NPA ini digunakan untuk menjaga lidah agar tidak meyumbat jalan napas pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran tetapi masih memilki gag reflek (reflek muntah), NPA juga digunakan pada pasien yang tidak dipasang OPA taua karena gigiya yang mengunci dan tidak bisa dibuka.
            Secara umum teknik pemnsangan Naso Pharingeal Airway (NPA) ini adalah sebagai berikut :
1.      Pilih ukuran NPA yang sesuai :
Panjang NPA diukur dari lubang hidung sampai dengan cuping telinga dan diameter NPA diukur dengan menbandingkan NPA dengan jari kelingking pasien
2.      Lumasi NPA dengan jelly agar mudah memasukakannya, selanjutnya NPA dimasukkan kelubang hidung sebelah kanan, dengan mnyusur dinding septum sampai dengan ukuran yang ditentukan, apabila ada tahanan NPA ditarik kembali dan dicoba dimasukan kembali. Bila tidak berhasil bisa dicoba dilubang hidung sebelah kiri, dan jangan memksa memasukan NPA apabila ada terdapat tahana.
3.      Hati-hati pemasangan NPA pada kecurigaan Fraktur basis kranii, karena ada kemungkinan masuk ke rongga tengkorak.
s

Selasa, 08 Oktober 2013

Oro Pharingeal Airway



Rasa nya dah lama sekali tha g share, kali ini tha pengen ngebahas salah satu materi yang pernah tha dapet dari pelatihan BTCLS, sebagai seorang perawat tentunya kita wajib tau tindakan Oro Pharingeal Airway.
Nah, Oro Pharingeal Airway yaitu suatu tindakan yang dilakukan untuk membebaskan jalan nafas dengan menyisipkan alat kedalam mulut (Dibalik Lidah) dengan cara menahan lidah penderita agar tidak menyubat jalan nafas. Tindakan ini juga digunakan untuk ventilasi sementara pada penderita yang tidak sadar sementara intubasi sedang disiapkan. Secara umum teknik pemasangan Oro Pharingeal Airway (OPA) adalah sebagai berikut :
a.    Pertama, ingat untuk Selalu menjaga imobilisasi servical pada penderita yang dicurigai fraktur cervical
b.    Kemudian pilih ukuran OPA yang cocok, dengan cara mengukur sesuai dengan jarak sudut mulut ke auditivus eksterna penderita.
c.    Buka mulut penderita dengan manuver chin lift atau teknik cross finger
d.    Sisipkan toung spatel diatas lidah penderita, cukup jauh untuk menekan lidah
e.    Masukan OPA ke posterior dengan lembut meluncur diatas tounge spatel sampai sayap penahan berhenti pada bibir penderita.
f.     OPA tidak boleh mendorong lidah sehingga menyumbat airway
g.    Kemudian tarik tounge spatel
h.    OPA jangan diplester untuk mencegah rangsangan muntah pada penderita yang mengalami peningkatan status kesadaran.
Nah, itu dia cara pemasangan OPA yang tha tau, semoga bermanfaat ..:D