Rabu, 17 Juli 2013

“Tips Menghadapi Dokter”


Stres sepertinya sudah menjadi bumbu dalam kehidupan sehari-hari kita, bahkan seolah-olah tiada hari tanpa stres. Beberapa ahli mengatakan bahwa stress adalah suatu kebutuhan manusia untuk dapat melatih kemampuannya dalam bertahan mengadapi segala tantangan hidupnya.
Biasanya jika kita sedang mengalami stres kita cenderung sering sakit kepala, pusing, letih, sakit perut, sakit pinggang, kesulitan buang air besar dan bahkan kita akan sangat kesulitan dalam melakukan hubungan sosial.
Banyak orang sering mengeluhkan tekanan darah tingginya tidak kunjung turun karena alasan seperti pensiun sehingga merasa tidak di hargai oleh anak ataupun menantunya. Jika hal ini terus berlanjut maka stress yang berkepanjangan ini akan berakibat depresi atau gangguan jiwa. Untuk menghadapi hal seperti ini sangat diperlukan bantuan dari dokter.
Pada saat berhadapan dengan dokter biasanya kita sering sekali merasa gelisah, takut, cemas bahkan pada anak-anak justru sering memberontak sehingga pada akhirnya kita membatalkan konsultasi yang akan kita lakukan. Untuk mencegah kejadian yang tidak menyenangkan tersebut ada beberapa hal yang perlu dilakukan.
1.      Buatlah perjanjian melalui telepon terlebih dahulu. Namun bila tidak memungkinkan anjurkan pada salah satu anggota keluarga untuk datang lebih awal dan menjelaskan permasalahan yang dihadapi pada dokter.
2.      Binalah rasa percaya dengan dokter, karena dokter kadang melakukan sesuatu yang mungkin ganjil jika berhadapan dengan pasien yang sebenarya. Oleh karena itu sebaiknya kita sampaikan segala sesuatunya dengan jujur, termasuk permasalahan yang memicu terjadinya stress.
3.      Apabila dokter menyarankan sesuatu, sebaiknya saran tersebut kita ikuti.
4.      Jika dokter memberikan obat penenag sebaiknya kita meminta keterangan lebih lanjut tentang aturan pakai dan kemungkinan efek samping dari obat tersebut.
5.      Bila dokter menganjurkan untuk melakukan perawatan dirumah sakit sebaiknya kita meminta penjelasan mengenai lama perawatan di rumah sakit tersebut.

Kebanyakan orang dapat sembuh bila mendapatkan perolongan yang segera dan tepat. Namun, stress juga harus disikapi dengan perilaku mensykuri hal-hal yang sudah kita capai dan menerimanya dengan lapang dada jika kita belum memperoleh hal-hal yang kita inginkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar