Kamis, 13 Oktober 2011

Tren dan Isu Keperawatan Komunitas

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat.
Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan.
Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas Trend dan Isu Keperawatan Komunitas serta Implikasinya terhadap Perawat di Indonesia.
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang semakin meningkat dan mendesak, perlu mendapatkan perhatian yang serius bagi semua kalangan yang berkompeten, khususnya Dinas Kesehatan dan Puskesmas.
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor: 81/1995, yang menyebutkan bahwa layanan prima adalah layanan yang memberikan kepuasan pelanggan, maka untuk menghadapai tuntutan masyarakat, harapan Kepala Puskesmas serta mengacu pada visi Pemerintah Kabupaten Klungkung tersebut diatas, Dinas Kesehatan merespon tuntutan dan harapan masyarakat tersebut dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas melalui strategi “Puskesmas Idaman”, yaitu Puskesmas yang fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal.
1.2  Tujuan
·         Mengidentifikasi trend dalam keperawatan komunitas di Indonesia
·         Mengidentifikasi isu dalam keperawatan komunitas di Indonesia
·         Mengetahui implikasi trend dan isu keperawatan komunitas perawat di Indonesia.
1.3  Manfaat
·         Meningkatkan pemahaman perawat terhadap perkembangan trend dan isu keperawatan mkomunitas di Indonesia
·         Sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu keperawatan komunitas
·         Mengetahui keterkaitan keperawatan komunitas dengan trend dan isu yang berkembang dalam bidang kesehatan
·         Sebagai landasan dalam melakukan penelitian baik klinik dan preklini.
1.4  Sistematika Penulisan
BAB 1 Pendahuluan
1.1                         Latar belakang
1.2                         Tujuan
1.3                         Manfaat
1.4                         Sistematika penulisan
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Isu Aspek Legal
2.2 Tren dan Isu Keperawatan Komunitas
2.3 puskesmas Idaman
BAB III Penutup
 
3.1 Kesimpula
BAB II
TINJAUAN P

2.1 Isu Aspek Legal
Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan kerahasiaan pasien sama seperti telehealth secara keseluruhan. Di banyak negara, dan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat khususnya praktek telenursing dilarang (perawat yang online sebagai koordinator harus memiliki lisensi di setiap resindesi negara bagian dan pasien yang menerima telecare harus bersifat lokal) guna menghindari malpraktek perawat antar negara bagian. Isu legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb dalam kaitan telenursing masih dalam perdebatan dan sulit pemecahannya.
Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet.
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah :
  1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus tetap terjaga
  2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan keuntungannya
  3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email
  4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.
2.2 Tren dan Isu Keperawatan Komunitas
     Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus-menerus dan terlibat dalam masyarakat yang yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan perubahan tersebut.
     Keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena focus asuhan keperawatan bidang lain meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan adalah berkembangnya jumlah peserta keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan, baik peserta didik dari D3 keperawatan, S1 keperawatan atau kesehatan masayrakat sampai ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu S2 atau kesehatan.
     Tren paraktik keperawatanmeliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari organisasi keperawatan professional menggambarkan trend an praktik keperawatan.
     Tren yang sedang dibicarakan adalah:
1.      Pengaruh politik terhadap keperawatan professional
2.      Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan
3.      Puskesmas Idaman
2.2.1 Pengaruh Politik terhadap Keperawatan professional
        Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu ada beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan Lavinia Dock telah mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang nampaknya perawat kurang di hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada perwat mengenai masalah keperawatan komunitas.
        Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau meyakinkan seseorang untuk memihak pada pemerintah untuk memperlihatkan bahwa kekuatan dari pihak tersebut membentuk hasil yang diinginkan (Rogge,1987).
        Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat adalah wanita dan poolitik merupakan dominasi laki-laki (Marson,1990) .
        Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam kurikulum keperawatan, organisasi professional, dan tempat perawtan professional.
        Organisasi keperawatan mampu memgabungkan semua upaya seperti pada Nursing Agenda For Healt Care Reform (Tri-council,1991).
        Strategi spesifik pengintegrasian peraturan public dalam kurikulum keperawatan, sosialisasi dini, berpartisipasi dalam organisasi profesi, memperluas lingkungan praktik klinik, dan menjalankan tempat pelayanan kesehatan.
2.2.2 Pengaruh Perawat dalam Peraturan dan Praktik Keperawatan
            Pospek keperawatan komunitas dimasa yang akan dating cenderung semakin berkembang dan dibutuhkan dalam system pelayanan kesehatan pemerintah. Peran perawat kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengatasi sebagai masalah kesehatan yang terjadi di masa yang akan datang karena mengikuti perubahan secara keseluruhan. Dampak perubahan tersebut dapat berpengaruh pada peran yang dilkaukan perawat. Intervensi keperawatan kesehatan masarakat diberbagai tingkat pelayanan akan semakin besar dikarnakan adanya kelalaian, ketidaktahuan, ketidakmauan, dan ketidakmampuan individu,keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Komponen–komponen perubahan dalam masyarakat
1.      Pertambahan penduduk. Pertambahan penduduk secara cepat (population) dan perubahan dalam gambaran penduduk, diantaranya perubahan dalam komposisi usia, penyebarannya, dan kepadatan penduduk kota besar.
2.      Transisi penyakit. Perubahan pola penyakit atau transisi penyakit yaitu perubahan penyakit menular ke penyakit degenerative, seperti penyakit jantung, kanker, depresimental dan ansietas, stroke, peningkatan kecelakaan, alkoholisme, dan yang akhir-akhir ini marak adalah penyalahgunaan narkotika.
3.      Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social. Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social yang cepat dengan di sertai perubahan-perubahan sikap, niali, gaya hidup, kondisi lingkungan, kelompok-kelompok masyarakat baru, masalh individu, dan masyarakat.
4.      Meningkatnya pengetahuan masarakat sebagai pelayanan kesehatan akan meningkatkan juga harapan mereka terhadap  mutu pelayanan keperawatan dan kesehatanpola pelayanan kesehatan yang baru akan meningkatkan pencpaian kesehatan bagi semua orang pada tahun 2000.
5.      Kurang tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab atau wewenang pada perawat.
6.      Masyarakat akan menjadi rekan kerja dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Banyak pelayanan yang akan dilaksanakan di luar rumah sakit, misalnya pelayanan pada rehabilitasi, kesehatan jiwa, dan lain-lain.
2.3 Puskesmas Idamam
Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan serta memberi pelayanan yang sesuai dengan standart operating procedure (SOP) pelayanan kesehatan. “Puskesmas Idaman” sebagai pelayanan masyarakat, akan berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan pelanggan, oleh karena itu Puskesmas Idaman juga merubah paradigma dari “ Puskesmas yang mengatur Masyarakat” menjadi “Puskesmas yang memenuhi harapan Masyarakat”.
Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan yang bermutu yang sesuai dengan standart operating procedure (SOP) untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan , baik pelanggan eksternal maupun internal.
Visi dan Misi Puskesmas Idaman
1.      ”Puskesmas Idaman yang bermutu”, merupakan visi Puskesmas Idaman yang menggambarkan keadaan yang ingin dicapai oleh Puskesmas di masa yang akan datang yaitu Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan , baik pelanggan eksternal maupun internal.
2.      Untuk mencapai visi Puskesmas Idaman tersebut, ditetapakan misi sebagai berikut:
·         Memastikan Pelanggan Puskesmas.Pelanggan Puskesmas perlu diketahui, untuk mengetahui seberapa besar potensipasar yang akan kita layani.
·         Memahami psikografi Pelanggan Puskesmas.Psikografi pelanggan perlu diketahui untuk mengetahui budaya , perilaku dankebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, sehingga kita dapat mengantisipasi bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan.
·         Menata Mindset Tim Pelayaan Prima di Puskesmas Idaman.Pola pikir semua pegawai perlu ditata dan disamakan, dengan tujuan agar semua pegawai mempunyai polapikir yang sama untuk menyelenggarakan pelayanan prima di Puskesmas Idaman.
·         Memberi kesempatan pada “front liner” untuk ikut mengambil keputusan dan memberikan saran dalam pelaksanaan pelayanan prima di Puskesmas.Pegawai di garis depan “front liner” seperti petugas parkir dan loket, merupakan orang pertama yang kontak dengan pelanggan, oleh karena itu mereka banyak mengetahui informasi yang kita butuhkan dalam pengambilan keputusan pelaksanaan pelayanankesehatan di Puskesmas Idaman.
·          Mengembangkan pelayanan kesehatan yang tak terlupakan pada Pelanggan.Dengan memberi pelayanan kesehatan yang memberi kesan ”WOO”, maka hal tersebut akan membanggakan dan memuaskan pada pelanggan yang juga dapat berfungsi sebagai promosi antar pelanggan.
·          Menjalin komunikasi terus menerus dengan Pelanggan untuk menciptakan ”Customer Market Relationship”.Komunikasi dengan pelanggan yang terjalin baik, akan menimbulkan ikatan batin antar mereka sehingga hal tersebut akan membuat pelanggan menjadi loyal.
·         Melakukan penyesuaian organisasi terus menerus untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
Perubahan organisasi akan terjadi terus menerus, baik karena pengaruh lingkungan internal maupun eksternal serta tuntutan pelanggan yang terus berubah, untuk itu Puskesmas Idaman harus selalu dapat menyesuaikan perubahan tersebut, sehingga dapat terus mempertahankan pelayanan kesehatan yang memuaskan pelanggan.
Manfaat Puskesmas Idaman
1.      Bagi Masyarakat
a.       Mendapat pelayanan kesehatan bermutu dan terjangkau
b.      Masyarakat mampu mendapat pelayanan kesehatan sesuai keinginan
c.        Masyarakat tidak mampu/maskin mendapat pelayanan kesehatan standard
2.      Bagi Pemerintah Daerah
a.       Pemerintah Daerah dapat meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat
b.       Meningkatkan citra Puskesmas, citra Pemerintah Daerah serta meningkatkan daya saing
c.       Pemberian subsidi pada masyarakat miskin lebih efektif dan efisien
3.       Bagi Tenaga Kesehatan
a.       Pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan meningkat
b.      Motivasi Tenaga kesehatan meningkat
c.       Kesejahteraan tenaga kesehatan meningkat
d.      Tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan: profesioanal sesuaidengan pendidikannya, unggul dalam prestasi serta sopan dan santun dalam memberikan pelayanan.
e.       Tenaga kesehatan berpenampilan rapi dan bersih, khusus untuk dokter dan dokter gigi memakai jas dokter pada saat melayani pasien.
f.       Obat yang diberikan kepada pasien adalah obat generik berblister
g.      Pelanggan diperlakukan secara ramah dan sopan serta dengan penuh simpati dibantu sepenuhnya keperluaanya datang ke Puskesmas.
h.      Tenaga kesehatan cepat dan tanggap dalam merespon keluhan dan keinginan pelanggan
i.        Semua pegawai Puskesmas mempunyai komitmen, etika dan semangat/motivasi yang tinggi untuk melaksanakan pelayanan prima di Puskesmas
j.        Tempat pelayanan kesehatan ditata rapi dan bersih, dan ber-AC, sehingga member kenyamanan pada pasien dan tenaga kesehatan yang melayaninya
k.       Ruang tunggu pasien ditata rapi dan bersih serta dilengkapai sarana hiburan yang sesuai dengan harapan pasien
l.        Kamar mandi dan WC bersih, tidak bau dan cukup air, serta dibersihkan setiap hari
m.    Lingkungan Puskesmas dibuat taman yang membuat suasana asri dan segar.
n.      Supervisi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali dan ditindaklanjuti dengan pertemuan pemecahan masalah di Dinas Kesehatan
o.      Survey kepuasan pelanggan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali serta ditindaklanjuti dengan perbaikan pelayanan kesehatan
p.      Manajemen Puskesmas Idaman berpedoman pada SK Menkes RI No: 128/MENKES/SK/II/2004 tentang: Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
Upaya dan Azas Penyelenggaraan
1.      Upaya Kesehatan
Upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Idaman upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut dikelompokan menjadi dua yakni:
a.       Upaya Kesehatan wajib adalah upaya kesehatan yang wajib dillaksanakan oleh Puskesmas Idaman, upaya kesehatan wajib tersebut adalah:
a)      Upaya Promosi Kesehatan
b)      Upaya Kesehatan Lingkugan
c)      Upaya Kesehatan Ibu dan anak serta Keluarga Berencana
d)     Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat
e)      Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f)       Upaya Pengobata

b.      Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan inovatif berdasarkan permasalahan kesehatan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.
a)      Upaya Kesehatan Sekolah
b)      Upaya Kesehatan Olah Raga
c)      Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
d)     Upaya Kesehatan Kerja
e)      Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f)       Upaya Kesehatan Jiwa
g)      Upaya Kesehatan Mata
h)      Upaya Kesehatan Usia Lanjut
i)        Upaya Pembinaan Pengobatan tradisional
2.      Azas Penyelenggaraan
a.       Azas pertanggungawaban wilayah, artinya Puskesmas Idaman bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
b.       Azas pemberdayaan masyararakat, artinya Puskesmas Idaman wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas.
c.        Azas keterpaduan, artinya penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu baik keterpaduan lintas program aupun lintas sektor.
d.       Azas rujukan, artinya untuk menyelesaikan berbagai masalah kesehatan di Puskesmas yang mempunyai kemampuan terbatas, perlu ditopang oleh azas rujukan, baik rujukan upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat.

3.      Upaya Peningkatan Mutu
a.       Fokus utama peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Idaman, terletak pada dua aspek:
a)      Peningkatan wawasan dan ketrampilan tenaga kesehatan, serta
b)       Peningkatan mutu pelayanan kesehatan
b.      Memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan yang fokus pada pelanggan, artinya perbaikan manajemen ditujukan untuk memberikan kepuasan pada pelanggan
c.       Kepuasan pelanggan dapat diperoleh jika pelayanan kesehatan dapat mengatasi hal-hal yang tidak disukai pelanggan
d.      Pelanggan yang puas akan menjadi loyal yang juga berakibat pada peningkatan kunjungan
e.       eningkatan kunjungan akan berakibat bertambahnya pendapatan bagi Puskesmas Idaman Pendapatan yang diperoleh dipergunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan disamping memberi insentif pada tenaga kesehatan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu dan memberikan dukungan secara langsung (online). Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan memberi kesempatan kontak yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga merek Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak Negara.
Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik.
3.2 Saran
            Diharapkan kepada mahasiswa STIKes CIREBON yang nantinya sebagai tenaga kesehatan di masyarakat dapat mengetahui Trend an Isu Keperawatan Komunitas dan dapat memberikan pengetahuan tersebut kepada masyarakat luas.


DAFTAR PUSTAKA

American Nurses’ Association, Council of Community Health Nurses, 1986. “Standards of Community Health Nursing Practice”. Kansas city: ANA.
American Nurses’ Association.1986. “Standards of Community Health Nursing Practice”. Washington DC: Author
Departemen RI.1993. ”Perawatan Kesehatan Masyarakat”. Jakarta: Depkes RI
Departemen RI.1998. “Proyek Peningkatan Pelayanan Puskesmas, Modul A-E, pengembangan Program Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar